Agrobisnis dan agribisnis
Agrobisnis adalah usaha yang terkait dengan bidang pertanian, mencakup semua kegiatan mulai dari produksi, pengolahan, hingga pemasaran produk pertanian. Istilah ini berasal dari gabungan kata "Agri" (pertanian) dan "bisnis", menunjukkan bahwa agrobisnis adalah usaha yang berfokus pada sektor pertanian.
Elaborasi:
Lingkup Agrobisnis:
Agrobisnis mencakup seluruh rantai nilai pertanian, mulai dari input seperti pupuk dan bibit, hingga output seperti produk olahan dan pemasaran produk pertanian.
Fokus pada Penyediaan Pangan:
Agrobisnis memiliki fokus utama pada penyediaan pangan, baik untuk konsumsi langsung maupun untuk industri makanan.
Usaha yang Lintas Sektor:
Agrobisnis melibatkan berbagai aktor seperti petani, produsen input, pengolah makanan, distributor, dan konsumen.
Potensi Bisnis yang Luas:
Agrobisnis menawarkan berbagai peluang bisnis, mulai dari budidaya tanaman, peternakan, hingga pengolahan dan pemasaran produk pertanian.
Pentingnya Manajemen:
Agrobisnis memerlukan manajemen yang baik, termasuk manajemen produksi, logistik, pemasaran, dan keuangan.
Contoh Agrobisnis:
Budidaya Tanaman:
Usaha pertanian seperti bercocok tanam padi, sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah.
Peternakan:
Usaha peternakan seperti peternakan ayam, sapi, babi, ikan, dan unggas lainnya.
Pengolahan Produk Pertanian:
Usaha yang mengolah produk pertanian seperti pabrik pengolahan padi, pabrik pengolahan daging, pabrik pengolahan buah-buahan, dan pabrik pembuatan susu.
Pemasaran Produk Pertanian:
Usaha yang memasarkan produk pertanian seperti pasar tradisional, toko modern, supermarket, dan e-commerce.
Kesimpulan:
Agrobisnis adalah usaha yang dinamis dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pertanian. Dengan pengelolaan yang baik dan pemanfaatan teknologi yang tepat, agrobisnis dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan penyedia pangan yang berkelanjutan.Ini Dia Pengertian Agribisnis, Prospek Bisnis, & Contohnya
10/12/2021 andieDOWNLOAD, KEMAHASISWAAN
Ingin sukses di bidang pertanian? Coba buka usaha agribisnis yuk!
Selama ini, prospek agribisnis belum begitu disorot pengusaha. Pasalnya, banyak orang mengira agribisnis adalah bahasa lain guna menyebut “pertanian”. Padahal konsep agribisnis jauh lebih luas dan menarik lho. Pada bahasan kali ini, OCBC NISP akan menjelaskan apa itu agribisnis, perbedaan agribisnis dan agroteknologi, contoh, dan prospek agribisnis untuk Anda.
Apa Itu Agribisnis?
Pengertian agribisnis adalah istilah berasal dari kata “Agri” singkatan dari Agrikultur berarti pertanian, dan “bisnis” artinya usaha. Jadi apa itu agribisnis adalah usaha yang bergerak di bidang pertanian, terutama dalam hal penyediaan pangan.
Prospek Agribisnis di Masa Depan
Prospek agribisnis di Indonesia terbilang menjanjikan, karena wilayah dan bentang alam Indonesia cukup bersahabat. Di Indonesia banyak ditemukan tanah subur, curah hujan dan iklim yang mendukung produktivitas pertanian. Terdapat pula energi matahari yang membantu kegiatan pertanian, serta sarana irigasi yang memadai.
Selain itu, perkembangan teknologi di bidang pertanian membuat prospek agribisnis semakin besar. Dukungan alat-alat pertanian yang semakin canggih tersebut mengakibatkan produktivitas pertanian berjalan secara efektif dan efisien.
Perbedaan Agribisnis dan Agroteknologi
Agribisnis seringkali disamakan dengan agroteknologi. Meskipun saling berkaitan, namun kedua hal ini sangat berbeda. Perbedaan agribisnis dan agroteknologi terletak pada cakupan bidangnya. Sesuai pengertian agribisnis adalah usaha pertanian. Jadi agribisnis fokus dalam aktivitas bisnisnya, bagaimana hasil pertanian mampu didistribusikan dan dipasarkan dengan jangkauan yang luas, harga kompetitif sesuai kualitas, dan dikonsumsi masyarakat secara baik.
Sedangkan agroteknologi berfokus pada cara tumbuh tanaman pertanian hingga berbuah dan menghasilkan panen. Agroteknologi sangat memperhatikan proses-proses pertumbuhan tanaman, pemilihan lahan yang cocok, serta mengetahui ilmu tanah, agronomi, hama dan penyakit tanaman untuk mengantisipasi tanaman gagal panen.
Manfaat Membuka Agribisnis
Peluang usaha agribisnis memiliki banyak manfaat, baik bagi pebisnis maupun lingkungan. Selengkapnya tentang manfaat membuka agribisnis adalah sebagai berikut.
Berbisnis Sambil Melestarikan Alam
Pertama, manfaat agribisnis adalah Anda bisa berbisnis sambil melestarikan alam. Dalam menjalankan usaha pertanian akan melibatkan banyak proses alam, mulai dari pengolahan tanah subur, penggunaan sistem irigasi, pemanfaatan sinar matahari dan hujan. Hal-hal tersebut merupakan salah satu cara melestarikan alam.
Membantu Memberdayakan Masyarakat Menengah Ke Bawah
Manfaat agribisnis yang kedua adalah membantu memberdayakan masyarakat menengah ke bawah. Bisnis pertanian banyak dilakukan di lingkungan pedesaan, karena kesesuaian ekosistemnya. Dengan mendirikan agribisnis di desa, Anda telah memberdayakan masyarakat di desa yang notabene kelas menengah ke bawah melalui penyediaan lapangan kerja.
Potensi Keuntungan Jangka Panjang
Manfaat agribisnis berikutnya adalah usaha ini berpotensi menghasilkan keuntungan jangka panjang. Karena proses bercocok tanam dan bertani memerlukan waktu yang lama, maka usaha ini bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Prosesnya yang lama akan menghasilkan keuntungan berlipat.
Opsi Bisnis Sangat Banyak
Manfaat agribisnis yang terakhir adalah dapat dijadikan sebagai opsi bisnisnya sangat banyak, terutama di masa depan. Semakin maju teknologinya, akan semakin banyak peluang usaha agribisnis yang berkembang.
Contoh Usaha Agribisnis yang Bisa Anda Lakukan
Setelah memahami apa itu agribisnis, sistem agribisnis, dan manfaatnya, selanjutnya kita akan membahas contoh penerapan agribisnis. Bagi Anda yang tertarik menerapkan usaha ini, contoh usaha agribisnis adalah sebagai berikut.
Usaha Hidroponik
Contoh usaha agribisnis yang pertama adalah hidroponik, yaitu usaha budidaya tanaman tanpa tanah sebagai medianya. Sebagai gantinya, tanaman akan digantung dengan akar menyentuh/tenggelam menyentuh air. Agar tetap bergizi dan sehat, tanaman hidroponik akan diberi nutrisi tiap hari.Usaha agribisnis ini sangat cocok dibuka di kota-kota besar yang media tanahnya sedikit.
Menjual Bibit Unggul
Kedua, contoh usaha agribisnis adalah menjual bibit unggul. Anda tidak harus menjadi petani untuk membuka agribisnis. Hanya dengan menjual bibit unggul yang diperlukan petani, Anda bisa meraup keuntungan besar.
Budidaya Tanaman Hias
Ketiga, contoh usaha agribisnis adalah budidaya tanaman hias. Saat ini, banyak orang ingin bercocok tanam dari rumah dengan memelihara tanaman hijau. Anda bisa melihat peluang menjanjikan ini dengan menjual tanaman hias.
Usaha Terrarium
Keempat, contoh usaha agribisnis adalah bisnis terrarium. Terrarium merupakan seni bercocok tanam tumbuhan hias dalam media terbatas berupa kaca atau plastik transparan. Tujuan orang membeli terarium adalah koleksi, sehingga makin cantik terarium buatan Anda, akan makin banyak orang menyukainya.
Budidaya Lele
Contoh kelima agribisnis adalah budidaya lele. Bisnis ternak lele merupakan penerapan agribisnis yang mudah dilakukan di mana saja. Selain itu, menjalani bisnis ini cukup mudah, karena lele tidak membutuhkan lahan luas dan perawatan rumit untuk membudidayakannya.
Usaha Perah Susu
Contoh usaha agribisnis berikutnya adalah usaha perah susu. Jika Anda tinggal di daerah dataran tinggi, maka beternak sapi perah merupakan peluang yang menjanjikan, terutama jika Anda bisa menyediakan teknologi pengolahan tingkat tinggi untuk meningkatkan kualitas dan harga susu.
Pengolahan Limbah Organik
Terakhir, contoh usaha agribisnis adalah pengolahan limbah organik. Petani memerlukan pupuk organik. Anda bisa membuka peluang menjanjikan dengan menjual pupuk organik melalui pengolahan limbah organik. Banyak sekali potensi limbah sekitar yang bisa diolah menjadi pupuk organik, seperti daun mati, ampas kopi, ampas tahu, buangan hewan, dan sebagainya.Pengertian agribisnis adalah istilah berasal dari kata “Agri” singkatan dari Agrikultur berarti pertanian, dan “bisnis” artinya usaha. Jadi apa itu agribisnis adalah usaha yang bergerak di bidang pertanian, terutama dalam hal penyediaan pangan.Agrobisnis adalah usaha yang berfokus pada bidang pertanian, mulai dari penyediaan input pertanian, produksi, pengolahan, hingga pemasaran produk pertanian. Istilah ini berasal dari gabungan kata "Agri" (pertanian) dan "Bisnis" (usaha). Agrobisnis mencakup berbagai kegiatan yang terkait dengan sektor pertanian, baik di hulu (seperti penyediaan pupuk dan bibit) maupun di hilir (seperti pengolahan dan pemasaran hasil panen).
Elaborasi:
Ruang Lingkup:
Agrobisnis mencakup seluruh rantai kegiatan pertanian, mulai dari persiapan lahan, penyediaan pupuk dan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen, pengolahan hasil panen, hingga pemasaran produk pertanian.
Tujuan:
Tujuan utama agrobisnis adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, serta memberikan keuntungan bagi pelaku usaha.
Contoh:
Contoh kegiatan agrobisnis antara lain adalah:
Produsen pupuk dan bibit
Petani yang melakukan budidaya tanaman
Pengolah hasil panen (misalnya pabrik pengolahan beras, pabrik pengolahan buah-buahan)
Pemasar hasil panen (misalnya pedagang eceran, supermarket)
Perbedaan dengan Agroteknologi:
Agribisnis fokus pada aspek bisnis dari pertanian, sedangkan agroteknologi lebih fokus pada teknologi dan ilmu pengetahuan dalam pertanian. Apa saja usaha agrobisnis?
Contoh Usaha Agribisnis
Usaha hidroponik.
Menjual bibit unggul.
Budidaya tanaman hias.
Budidaya ikan lele.
Usaha perah susu sapi.Agrobisnis dan agribisnis adalah istilah yang sama dan merupakan ejaan yang tidak baku dari kata agribisnis. Agribisnis, atau usaha niaga tani, mengacu pada bisnis yang terkait dengan usaha pertanian, mulai dari hulu (input) hingga hilir (pemasaran). Dalam konteks Indonesia, penggunaan istilah "agribisnis" lebih umum daripada "agrobisnis".
Penjelasan Lebih Detail:
Agribisnis/Agrobisnis:
Istilah ini merangkum seluruh kegiatan bisnis yang melibatkan pertanian, mulai dari produksi di lahan, pengolahan, pemasaran, hingga distribusi hasil pertanian.
Hulu (Input):
Mencakup kegiatan yang mendukung proses produksi pertanian, seperti penyediaan benih, pupuk, pestisida, dan alat-alat pertanian.
Hilir (Pemasaran):
Mencakup kegiatan setelah panen, seperti pengolahan hasil pertanian, penyimpanan, transportasi, dan pemasaran ke konsumen.
Contoh:
Sebuah perusahaan yang memproduksi benih padi, kemudian menjualnya kepada petani, melakukan kegiatan agribisnis di sektor hulu. Perusahaan yang mengolah beras menjadi produk olahan (misalnya, nasi instan), kemudian memasarkannya ke pasar, juga melakukan kegiatan agribisnis di sektor hilir.
Perbedaan dengan Jurusan Agribisnis (di Perguruan Tinggi):
Jurusan Agribisnis di perguruan tinggi mengajarkan ilmu tentang seluk-beluk usaha atau bisnis yang memanfaatkan pertanian sebagai komoditas, mulai dari perencanaan produksi, manajemen, pemasaran, hingga pengelolaan hasil pertanian. Jadi, jurusan Agribisnis lebih fokus pada aspek bisnis dan ekonomi dari pertanian.
Kesimpulan:
Komentar
Posting Komentar